Banda Aceh - Muhammad Zami, Dewan
Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Adab dan Humaniora ( FAH)
UIN Ar-Raniry, miris melihat kondisi pendidikan di Aceh saat ini. ia
menyuarakan dengan momentum peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh
harus membuka mata pemimpin Aceh tentang apa yang terjadi dengan pendidikan
Aceh saat ini. Saatnya Aceh memberikan fokus perhatiannya terhadap pendidikan
masyarakat Aceh secara optimal.
"Pendidikan Aceh menjadi sorotan mengenai polemik
tentang tunjangan guru yang belum terbayar di salah satu kabupaten di Aceh, dan
sudah saatnya pemeritah Aceh dalam momentum Hardikda ini dapat lebih
memperhatikan kondisi pendidikan Aceh, Karena Pendidikan Aceh berada di
peringkat 32 Nasional dari 34 Provinsi di Indonesia". Ujarnya Gubernur
Fakultas Adab dan Humaniora tersebut.
Ia menambahkan "Aceh juga di kenal dengan Provinsi
Otonomi Khusus, kita berharap supaya pemerintah dapat cepat bebaskan
keterpurukan pendidikan Aceh di tengah dana otsus yang melimpah, tuntaskan
pemerataan pendidikan, prioritaskan anggaran pendidikan, dan evaluasi kinerja
pejabat dinas pendidikan Aceh."
"Kita mengecam sikap Pemerintah Aceh yang akhir-akhir
ini sibuk memikirkan kepentingan pribadi ketimbang mengurus hal-hal yang
menyangkut kepentingan publik. Pada tahun 2015 kita di peringkat ke-32
dari 34 provinsi, itu artinya hanya 2 provinsi yang berhasil kita lewati,
sebelumnya tahun 2014 kita ada di posisi 30, berarti kita terus menurun. Jadi
kita ingin ini segera berubah, pastinya berubah ke peringkat yang lebih baik
bukan berubah semakin kebawah, Tegasnya Muhammad Zami, putra Peurelak Aceh
Timur.(Pay/APK)
0 komentar:
Posting Komentar