Jumat, 02 September 2016

Banda Aceh - Muhammad Zami, Dewan Eksekutif  Mahasiswa (DEMA) Fakultas Adab dan Humaniora ( FAH) UIN Ar-Raniry, miris melihat kondisi pendidikan di Aceh saat ini. ia menyuarakan dengan momentum peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh harus membuka mata pemimpin Aceh tentang apa yang terjadi dengan pendidikan Aceh saat ini. Saatnya Aceh memberikan fokus perhatiannya terhadap pendidikan masyarakat Aceh secara optimal.

"Pendidikan Aceh menjadi sorotan mengenai polemik tentang tunjangan guru yang belum terbayar di salah satu kabupaten di Aceh, dan sudah saatnya pemeritah Aceh dalam momentum Hardikda ini dapat lebih memperhatikan kondisi pendidikan Aceh, Karena Pendidikan Aceh berada di peringkat 32 Nasional dari 34 Provinsi di Indonesia". Ujarnya Gubernur Fakultas Adab dan Humaniora tersebut.

Ia menambahkan "Aceh juga di kenal dengan Provinsi Otonomi Khusus, kita berharap supaya pemerintah dapat cepat  bebaskan keterpurukan pendidikan Aceh di tengah dana otsus yang melimpah, tuntaskan pemerataan pendidikan, prioritaskan anggaran pendidikan, dan evaluasi kinerja pejabat dinas pendidikan Aceh."

"Kita mengecam sikap Pemerintah Aceh yang akhir-akhir ini sibuk memikirkan kepentingan pribadi ketimbang mengurus hal-hal yang menyangkut kepentingan publik. Pada tahun 2015 kita di peringkat ke-32 dari 34 provinsi, itu artinya hanya 2 provinsi yang berhasil kita lewati, sebelumnya tahun 2014 kita ada di posisi 30, berarti kita terus menurun. Jadi kita ingin ini segera berubah, pastinya berubah ke peringkat yang lebih baik bukan berubah semakin kebawah, Tegasnya Muhammad Zami, putra Peurelak Aceh Timur.(Pay/APK)


0 komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG DI WEBSITE HMJ ILMU PERPUSTAKAAN UIN AR-RANIRY BANDA ACEH

Artikel Perpustakaan

Entri Populer