Sabtu, 19 November 2016

Ilpus Ar-Raniry - Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (DEMA-FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Entrepreneurship Talkshow yang mengusung tema “Growing The Young Generation of Entrepreneur Character” Sabtu (19/11/2016) di Aula Pascasarjana Lt.3 kampus UIN Ar-Raniry.

Talkshow ini menghadirkan tiga pengusaha muda, H.Akmal Hanif, Lc selaku CEO El Hanif Group, Irham Fahmi,SE.,M.Si (CEO Sersa Orpa Group) dan Didi Supriadi selaku Owner Cilet Coklat.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIn Ar-Raniry, Dr.Nazaruddin A. Wahid, MA yang diwakili oleh Wakil Dekan III, Syahminan, M.Ag dalam sambutannya berharap semoga kegiatan ini mampu mengubah mindset mahasiswa untuk menjadi calon-calon pengusaha yang sukses.

“Semoga kegiatan ini nantinya akan mengubah mindset mahasiswa agar menjadi wirausahawan muda yang membawa manfaat bagi orang lain dan mampu membuka peluang kerja untuk mengurangi angka pengganguran di Aceh”,Kata Syahminan saat membuka Acara, Sabtu (19/11) di Lt.III Aula Pascasarjana UIN Ar-Raniry.

Sebelumnya, Ketua DEMA FEBI, Wilda Muhajir Badrudin mengatakan kegiatan yang diperuntukkan untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-raniry dan mahasiswa secara umum bertujuan untuk menumbuhkan minat mahasiswa FEBI maupun umum untuk berwirausaha demi kemajuan ekonomi dimasa yang akan datang.

Hal senada juga, disampaikan oleh Muhammad Reza Fahlevi selaku Ketua pelaksana yang menjadi alas an diselenggarakannya talkshow ini karena saat ini Aceh menempati peringkat ke 4 angka pengganguran di Indonesia. Padahal Aceh mempunyai sumber daya alam yang melimpah, namun belum mampu mengelola dan memanfaatkannya dengan baik. 

Dalam kesempatan tersebut, H.Akmal Hanif,Lc dihadapan seluruh peserta ia bercerita bagaimana perjuangannya untuk mencapi kesuksesan dalam dunia usaha yang ia geluti sekarang ini. Ia bercerita mulai dari bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah sudah mulai menjalankan usaha sampai ia berhasil menghadirkan Maher Zain ke Aceh.

“Dalam memulai usaha peluang merupakan modal seorang intrepreneur untuk memulai usahanya. Kerja keras sangat menentukan hidup seseorang berubah”,katanya.

Disamping itu, Didi Supriadi bercerita bagaimana awalnya mulanya ia membuka usaha karena merasa bosan menjadi pegawai. Ia mengatakan bahwa dalam berbisnis harus mempunyai prinsip agar tidak kalah bersaing dengan pembisnis lain.

“Seorang pembisnis harus berani mengambil resiko, tak perlu takut dengan competitor manapun, haya saja kita harus mampu menjaga kualitas dan memberikan good service bagi pelanggan”,pesan owner cilet coklat.

Sementara, Irfan Fahmi dalam pemaparannya menjelaskan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke 2 kategori masyarakat yang paling optimis. Dimana peringkat pertama China yang menghapus Mata Kuliah komunis dan menggantikannya dengan Entrepreneurs.

“Fokus, Mampu berkomunikasi dengan baik dan menguasai bahasa asing menjadi modal dan faktor pendukung dalam berwirasausaha dizaman sekarang ini”,tutupnya. [TH/412]

0 komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG DI WEBSITE HMJ ILMU PERPUSTAKAAN UIN AR-RANIRY BANDA ACEH

Artikel Perpustakaan

Entri Populer