Sabtu, 12 November 2016

Ilpus Ar-Raniry - Pemerintah Aceh Barat melalui pengurus Ikatan Pelajar  Mahasiswa Aceh Barat (IPELMABAR) memberikan penghargaan kepada empat orang perempuan inspiratif Aceh.

Keempat perempuan itu dianugerahi penghargaan “Wanita Inspiratif tahun 2016” versi mahasiswa Aceh Barat. Acara penyerahan penghargaan dilakukan pada peringatan puncak Haul Cut Nyak Dhien ke 108 dan hari pahlawan nasional ke 71 tahun 2016 di Aula Fakultas Adab  dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Sabtu (12/11/2016).

Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Barat (IPELMABAR) Banda Aceh, Vhodzan Adzima yang diwakili oleh sekretaris umum, Hamdani Mustika menjelaskan Indonesia khususnya Aceh tak hanya memiliki perempuan hebat yang menjadi panutan seperti Cut Nyak Dhien. Dimasa kini, banyak srikandi-srikandi modern yang patut jadi panutan.

“Pada puncak peringatan haul Cut Nyak Dhien yang ke 108 dan hari pahlawan nasional ke 71 tahun 2016, Ipelmabar memberikan penghargaan kepada perempuan-perempuan Aceh yang telah berkiprah di dunia pendidikan yang dinilai mampu menjadi contoh dan inspirasi bagi perjuangan mereka untuk mengejar kesuksesan bagi perempuan-perempuan Aceh lainnya”,kata Hamdani saat  memberi arahan sekaligus membuka Acara, Sabtu (12/11) di Aula FAH UIN Ar-Raniry.

Sebelumnya ketua pelaksana, Amelia Syawal dalam laporannya mengatakan  peringatan haul Cut Nyak Dhien merupakan agenda rutin setiap tahunnya yang diperingati oleh pelajar dan mahasiswa Aceh Barat.

“Tahun ini kita mengusung tema ‘peran perempuan diera globalisasi’ dimana bertujuan untuk melihat bagaimana kiprah perempuan Aceh khususnya dalam bidang pendidikan”,katanya

Lebih lanjut ia menjelaskan serangkaian kegiatan peringatan Haul Cut Nyak Dhien ke 108 dan hari pahlawan nasional ke 71 tahun 2016 diawali dengan lomba menulis essai,penganugerahan wanita inspiratif tahun 2016, peluncuran buku profil 4 perempuan Aceh sukses hingga profesor serta dialog interaktif bersama para profesor perempuan pertama dari dua kampus kebanggaan ‘jantong hatee’ rakyat Aceh yaitu Universitas Syiah Kuala dan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Empat orang yang dinilai layak disebut sebagai tokoh perempuan inspiratif masing-masing Prof. Dr. Hj. Arbiyah Lubis, MA (Profesor Perempuan Pertama IAIN Ar-Raniry), Prof. Eka Srimulyani, Ph.D (Profesor Perempuan Pertama UIN Ar-Raniry), Prof. Dr, Cut Zahri Harun, M. Pd, dan Prof. Dr. Murniati AR, M. Pd sebagai Profesor Perempuan Pertama dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Selain menerima penghargaan, mereka juga berbagi cerita dan pengalaman perjuangan mereka untuk meraih gelar  tertinggi dalam karir akademiknya sebagai Guru Besar (Profesor).

Dalam kesempatan tersebut, dihadapan seluruh mahasiswa yang berhadir, Prof.Murniati mengatakan bahwa peran perempuan sangat penting lebih-lebih di era globalisasi ini. Menurut beliau perempuan adalah lambang sebuah keluarga dan negara.

“Apapun kiprahnya jangan menghilangkan kodratnya sebagai perempuan. Kodrat yang sebenarnya adalah ibu dan istri yang harus mendampingi suaminya. Tentu sebelum bersuami harus mempunyai peran yang baik dimasyarakat dan mampu memberikan kontribusi dalam keluarga. Karena setinggi apapun peran kita sebagai perempuan kita tetap ibu dan istri yang harus taat pada suami”,katanya.

Disamping itu, Prof.Eka berbagi kisah yang tak kalah inspiratif, beliau tidak pernah mengenyam pendidikan SMA karena setelah lulus MTsN di Aceh Barat, ia langsung mengikuti tes akselerasi dan lulus sehingga bisa langsung kuliah.

Selain itu, Prof. Arbiyah Lubis didalam pemaparan mengatakan salah satu penyebab mengapa perempuan tidak mau belajar dan berprestasi lebih karena adanya kekhawatiran tidak mendapatkannya pendamping hidup. Ia menilai ini terjadi karena kurangnya keimanan kepada tuhan dan seakan-akan tidak percaya pada takdirnya.

“Jangan takut kehilangan teman hidup hanya karena melanjutkan kuliah. Karena jodoh tidak akan kemana, kalau bukan kita yang mencari pasti pasangan kita yang akan menemukan kita”,katanya.

__________________________________________________________________________________________
Lauching Buku profil 4 Perempuan Aceh Sukses Hingga Profesor

Pada puncak peringatan Haul Cut Nyak Dhien ke 108 dan hari pahlawan nasional ke 71 tahun 2016 di Aula Fakultas Adab  dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Sabtu (12/11/2016) juga dilakukan peluncuran buku profil 4 perempuan Aceh sukses hingga profesor karya Rahmad Syah Putra yang merupakan demisioner pengurus Ipelmabar periode lalu.

Bagi penulis sosok profesor yang ada dalam buku ini adalah tokoh intelektual Aceh yang harus diangkat kepermukaan karena empat orang professor ini adalah perempuan-perempuan utama berasal dari dua kampus ‘Jantong Hatee’ rakyat Aceh yang telah mampu mencapai derajat tertinggi dalam karir akademiknya sehingga berhasil dinobatkan sebagai guru besar (profesor).

“Tidak banyak perempuan seperti mereka ini yang mampu berjuang ikhlas, dimulai dari nol hingga sukses memecahkan rekor sepanjang berdirinya dua kampus tersebut masing-masing Unsyiah dan UIN Ar-Raniry. Mereka-merekalah perempuan pertama yang berhasil menjadi profesor perempuan dan panutan bagi perempuan Aceh lainnya”,jelas Rahmad Syah Putra.

Buku ini diterbitkan atas kerjasama Aceh Library Consultant dengan LA Trobe University,Melbourne Victoria Australia. Kegiatan ini terselenggara berkat  kerjasama pengurus Ikatan Pelajar Mahasiswa Aceh Barat (IPELMABAR) Banda Aceh bersama prodi S1 Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry (Rel/Adz)

0 komentar:

Posting Komentar

SELAMAT DATANG DI WEBSITE HMJ ILMU PERPUSTAKAAN UIN AR-RANIRY BANDA ACEH

Artikel Perpustakaan

Entri Populer